Sabtu, 26 Desember 2015

Fungsi Budaya Organisasi, Perubahan dan Pengembangan Organisasi

A.      Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
Fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
1.     Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2.        Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.        Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada  kepentingan diri individual seseorang.
4.  Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5.      Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

B.       Perencanaan Strategis Pengembangan Organisasi
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang. Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Ada 2 (dua) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis:
1.  Memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk - bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2.        Akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. 
Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat.  Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
·           perumusan visi dan misi, 
·           pengkajian lingkungan eksternal,
·           pengkajian lingkungan internal,
·           perumusan isu-isu strategis,
·        penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran). 

C.      Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Setiap organisasi selalu membutuhkan suatu perubahan, perubahan tersebut sebagai reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan organisasi tersebut. Perubahan organisasi mengacu kepada hal yang berkaitan dengan aktivitas pelaksanaan tugas di dalam suatu organisasi, sehingga menuju kepada suatu keadaan di dalam perusahaan tersebut yang dianggap lebih baik oleh pihak manajemen seiring dengan berjalannya waktu. Restrukturisasi organisasi adalah salah satu dari bentuk perubahan organisasi.
Penyebab Perubahan:
·       Internal : (Perubahan tujuan, Perubahan struktur organisasi, Perubahan cara operasional/aktivitas organisasi, dll)
1.         Perubahan Internal yang Direncanakan (planned internal change)
Misal : sebuah perusahaan melakukan akuisisi perusahaan lain.
2.         Perubahan Internal Tidak Direncanakan (Unplanned internal change)
Misal: perubahan karakteristik demografis (jenis kelamin, pendidikan, usia) tenaga kerja pada suatu perusahaan.
·           Eksternal : (Perubahan sistem ekonomi, Teknologi baru,dll )
1.       Perubahan Eksternal yang Direncanakan (planned external change)
Misal: pengenalan teknologi baru
2.    Perubahan Eksternal Tidak Direncanakan (Unplanned external change)
Misal: perubahan kebijakan moneter sbg respon perubahan politik&ekonomi tiba-tiba
Tingkat Perubahan Organisasi:
1.  Perubahan pada sikap individu dalam organisasi, meliputi : aspek pengetahuan, sikap/perilaku, ketidakpuasan(aksi mogok)
2.        Perubahan pada tingkat kelompok:
·           Kelompok sebagai media/wahana perubahan
·           Kelompok sebagai sasaran perubahan
·           Kelompok sebagai agen perubahan
3.        Perubahan tingkat organisasi, meliputi : adanya promosi kenaikan jabatan seseorang dalam organisasi berimplikasi pada perubahan posisi jabatan di tingkatan bawahnya:
·           Perubahan peran dalam aktivitas formal organisasi.
·   Perubahan pada tingkat organisasi berbeda dan cenderung rumit dibandingkan dengan perubahan di tingkat individu dan kelompok.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha Pengembangan Organisasi pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan Pengembangan Organisasi sebagai berikut:
1.   Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi;
2.    Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug;
3.    Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan;
4.   Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal;
5.        Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi;
6.        Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah; dan
7.      Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar