A.
Pengertian
dan Fungsi Budaya Organisasi
Menurut
Robbins (1996:289), budaya
organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu.
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi Budaya Organisasi
Budaya
organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah
sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya
organisasi sebagai berikut :
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dan yang lain.
2.
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
3.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen
pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan
diri individual seseorang.
4. Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang
tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
B.
Perencanaan
Strategis Pengembangan Organisasi
Perencanaan strategis adalah suatu
rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana
suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
Hasil dari proses
perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang
berisi informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang. Manajer
memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis.
Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi
dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Ada 2 (dua) alasan
yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis:
1. Memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk - bentuk
perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2.
Akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini
maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif.
Tiap penerapan perlu merancang variasinya
sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses
perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
·
perumusan visi dan misi,
·
pengkajian lingkungan eksternal,
·
pengkajian lingkungan internal,
·
perumusan isu-isu strategis,
· penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan
tujuan dan sasaran).
C.
Perubahan
dan Pengembangan Organisasi
Setiap
organisasi selalu membutuhkan suatu perubahan, perubahan tersebut sebagai
reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan organisasi tersebut. Perubahan
organisasi mengacu kepada hal yang berkaitan dengan aktivitas pelaksanaan tugas
di dalam suatu organisasi, sehingga menuju kepada suatu keadaan di dalam
perusahaan tersebut yang dianggap lebih baik oleh pihak manajemen seiring
dengan berjalannya waktu. Restrukturisasi organisasi adalah salah satu dari
bentuk perubahan organisasi.
Penyebab Perubahan:
· Internal : (Perubahan tujuan, Perubahan
struktur organisasi, Perubahan cara operasional/aktivitas organisasi, dll)
1.
Perubahan Internal yang Direncanakan
(planned internal change)
Misal : sebuah
perusahaan melakukan akuisisi perusahaan lain.
2.
Perubahan Internal Tidak Direncanakan
(Unplanned internal change)
Misal: perubahan
karakteristik demografis (jenis kelamin, pendidikan, usia) tenaga kerja pada
suatu perusahaan.
·
Eksternal : (Perubahan sistem ekonomi,
Teknologi baru,dll )
1. Perubahan Eksternal yang Direncanakan
(planned external change)
Misal: pengenalan
teknologi baru
2. Perubahan Eksternal Tidak Direncanakan
(Unplanned external change)
Misal: perubahan kebijakan moneter
sbg respon perubahan politik&ekonomi tiba-tiba
Tingkat Perubahan Organisasi:
1. Perubahan pada sikap individu dalam
organisasi, meliputi : aspek pengetahuan, sikap/perilaku, ketidakpuasan(aksi
mogok)
2.
Perubahan pada tingkat kelompok:
·
Kelompok sebagai media/wahana perubahan
·
Kelompok sebagai sasaran perubahan
·
Kelompok sebagai agen perubahan
3.
Perubahan tingkat organisasi, meliputi :
adanya promosi kenaikan jabatan seseorang dalam organisasi berimplikasi pada
perubahan posisi jabatan di tingkatan bawahnya:
·
Perubahan peran dalam aktivitas formal
organisasi.
· Perubahan pada tingkat organisasi
berbeda dan cenderung rumit dibandingkan dengan perubahan di tingkat individu dan kelompok.
Tujuan utama Pengembangan
Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu
sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi
terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan
melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya
manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan
keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut
Robbins (1984), usaha Pengembangan Organisasi
pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan
organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci
tujuan Pengembangan Organisasi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan
dukungan di antara anggota organisasi;
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi
terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai
kebalikan dari to sweeping problem under the rug;
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas
peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan
keterampilan;
4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi
secara horisontal, vertikal dan diagonal;
5.
Menaikkan tingkat antusiasme dan
kepuasan personal dalam organisasi;
6.
Menemukan solusi yang sinergis terhadap
masalah; dan
7. Menaikkan tingkat responsibilitas diri
dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar