PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dalam lima tahun terakhir ini
telah membawa dampak kepada tingkat peradaban manusia yang membawa suatu
perubahan besar dalam membentuk pola dan perilaku masyarakat.
Peradaban
manusia berkembang mulai dari masyarakat prasejarah, masyarakat agraris,
masyarakat industri era informasi, dan era ilmu pengetahuan. Saat ini kita
berada dalam era informasi, dengen perkembangan teknologi elektronik yang
berbasiskan lingkungan digital dengan bermula dari ditemukannya semikondutor
yang kini telah menjadi suatu bagian yang integral dari kehidupan kita
sehari-hari, yang memberikan kita komputer, mesin fax, jaringan-jaringan
digital nirkabel, telepon selular, televise kabel, sistem kartu kredit, dan
lain sebagainya.
Istilah
teknologi informasi sebenarnya telah mulai dipergunakan secara luas pada awal
tahun 1980-an. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer
yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Teknologi informasi sendiri
diartikan sebagai suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data
menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam
batas-batas ruang dan waktu.
RUANG
LINGKUP TELEMATIKA
Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.Teknologi Informasi merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna.
Alfin
Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini
populer dengan nama telematika (Yuliar,2007). Menurut Yusuf Hadi Miarso (2007)
telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk
keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital).Telekomunikasi adalah
sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel
(gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya).Sedangkan informatika adalah
pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah
Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology) yang
lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.
Fungsi Telematika :
- Penyampai informasi.
Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
- Sarana Kontak sosial hidup
bermasyarakat.
Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimanamana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimanamana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
A. PERKEMBANGAN
TELEMATIKA DI INDONESIA
Krisis
yang terjadi di Indonesia pada tahun 1945 menyebabkan Negara kita belum
mempunyai perangkat sosial, hukum dan tradisi yang mapan. Oleh karena itu
Indonesia masih termasuk dalam Negara tertinggal mengenai ilmu telematika. Akan
tetapi seiring perkembangan zaman Indonesia mengalami kemajuan yang sangat
pesat dalam bidang IT. Dimana orang sudah menggunakan berbagai peralatan
teknologi seperti telepon seluler dengan koneksi wifi, notebook yang berukuran
kecil, teknologi automobile system yang menggabungkan Global Positioning System (GPS) dan komunkasi nirkabel lainnya
untuk mengetahui lokasi jalan, smartphone
dan tablet PC.
Contoh
Tenologi Telematika
a. Bidang Komunikasi
Apabila
kita lihat dari sejarahnya, penggunaan teknologi komunikais di Indonesia masih
terbatas pada bidang telepon dan radio sebelum tahun 1967. Akibatnya pada masa
revolusi kemerdekaan 1945 tepatnya tanggal 11 September 1945 Radio Republik
Indonesia (RRI) melangsungkan pertemuan untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI
sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat
dengan rakyat.
Contoh
lain yang bisa kita lihat adalah televisi yang merupakan penyiaran berupa
visual. Televisi salah satu media yang sudah sangat berkembang karna kita tidak
hanya bisa mendengar tetapi bisa melihat siaran tersebut. Adapun siaran televisi pertama yaitu menyiarkan upacara
peringatan kemerdekaan RI dari Istana Meredeka melalui microwave pada tanggal
17 agustus 1962.
Handphone
dan smartphone merupakan salah satu perkembangan teknologi hingga kini. Alat ini
adalah sarana yang paling banyak digunakan oleh banyak orang untuk mengirimkan
atau menerima suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Belum lagi
smartphone dapat pula berfungsi sebagai komputer, dimana sistem operasinya
untuk telepon seluler berbasis Linux yang menyediakan platform terbuka bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri.
b. Bidang
Transportasi
Salah
satu produk tranportasi yang menerapkan layanan telematika adalah Toyota karena menyadari semakin tingginya mobilitas masyarakat terutama di wilayah
perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk
sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan
mengembangkan disalah satu produksinya yang memiliki layanan navigasi yang
menyediakan informasi dan peta lengkap lokasi-lokasi penting, mulai hotel,
rumah sakit, hingga dealer.
Penerapan
Telematika
a. E-goverment
(contoh : http://www.kemdiknas.go.id)
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk
administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu
badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan
mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya.
Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan
fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan
kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses
(dibaca) oleh komputer dari mana saja. E-goverment juga dimaksudkan untuk
peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat tetapi juga
antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional bahkan intrernasional.
Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs
online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi
dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data
statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
b. E-commerce
(contoh : lazada.com)
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli.
Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari
memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak,
mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim. Luasnya wilayah
e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut
regulasi, pengiriman perangkat lunak (software), perbankan, perpajakan, dan
banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain yaitu e-bussines. Contoh
dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan
bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan
transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai
Mandiri), bahkan membeli pulsa.
c. E-learning
(contoh : cai.elearning.gunadarma.ac.id)
Globalisasi
telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia
sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance
lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut
dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan
guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya .Melihat hasil perolehan
belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah
tugas dapat dilakukan.
Tren Telematika Kedepan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi
berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan
multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak
bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga
didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai
terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan
teknologi antarmuka pun sudah semakin bersahabat,seperti software Microsoft,
desktop Ubuntu, GoogleApps, YahooApps Live.
Semua itu berlomba-lomba menampilkan antarmuka yang
terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal
ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul.
Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah
banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air.
Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada
harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
B. PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INGGRIS
Penggunaan
telematika berkembang cepat di Inggris, menargetkan pembalap muda dan mengatasi
beberapa masalah yang diciptakan oleh baru direktif jender Uni Eropa.
a. Apa
asuransi telematika?
Asuransi telematika membutuhkan instalasi perangkat
pada kendaraan, biasa disebut "Black Box". Perangkat ini
berkomunikasi dengan instrumen papan untuk memantau serangkaian parameter
seperti jam hari ketika kendaraan didorong, jarak didorong, mereka jenis jalan
mana mobil didorong dan kecepatan kendaraan selama perjalanan.
Selain
itu dapat mengontrol aspek subjektif lebih dari gaya mengemudi, seperti akurasi
kemudi dan sudut kemudi, serta kemampuan untuk menghindari percepatan mendadak
atau deselerasi.
Dalam
kasus kecelakaan "Black Box" juga bisa mendaftarkan data penting
tentang mobil dalam kecelakaan seperti arah, kecepatan, posisi kendaraan dan
sudut tabrakan.
b. Re-launching
asuransi telematika di Inggris
Telematika adalah sesuatu tetapi baru dari sudut
pandang teknis - Auto Insurance Progresif di Amerika Serikat dan Uni Norwich di
Inggris diimplementasikan secara komersial telematika kembali pada awal
2000-an.
Pada saat itu biaya instalasi perangkat dan
kompleksitas yang terbatas keberhasilan telematika dan itu hanya dipasarkan
sebagai produk niche menargetkan pengguna jarak tempuh yang sangat rendah.
Pemasaran berfokus hanya pada dua aspek: merekam jarak tempuh total dan
mengumpulkan data kunci dalam kasus kecelakaan (mirip dengan fungsi yang kotak
hitam di pesawat memiliki).
Pengenalan teknologi smartphone yang dikombinasikan
dengan proses instalasi mudah & murah telah memungkinkan peluncuran kembali
asuransi telematika mulai dari 2010, dengan target segmen yang sama sekali
berbeda: pembalap muda.
c. Manfaat
Asuransi Telematika
“Black
Box” memang dibuat untuk mengurangi frekuensi kecelakaan pembalap muda yang
sering terjadi. Secara signifikan pembalap muda dan tidak terampil mengalami
kecelakaan pada tahun pertama mengemudi 26% pada kecelakaan jalan melibatkan
setidaknya satu dari driver berusia 17 dan 24. Menurut hasil survey kesempatan
untuk mengalami kecelakaan para pembalap memang lebih tinggi, dan juga tingkat
keparahan kecelakaan itu sendiri, dimana 79 pembalap muda meninggal pada tahun
2009, 770 menderita luka berat dan 9.500 mengalami luka ringan. Oleh karena itu
manfaat menggunakan asuransi telematika (terutama untuk pembalap muda) sangatlah
penting karena premi asuransi lebih rendah bagi mereka driver yang lebih
terampil atau bijaksana daripada rekan-rekan mereka, karena mereka memiliki
probabilitas yang lebih rendah untuk terlibat dalam kecelakaan. Terbukti pada
tahun 2005, Norwich menebitkan bukti bahwa driver antara 18 dan 23 (mengemudi
kendaraan yang dilengkapidengan perangkat telematika) memiliki kesempatan 20%
lebih rendah dari yang terlibat dalam kecelakaan daripada pembalap muda
rata-rata.
Mobile
Apps dan OBD dongle sebagai alternative Black Box, membuat telematika lebih
mudah diakses dan hemat biaya, akan tetapi Wunelli mengembangkan lagi Soteria
Drive yang menggunakan aplikasi smartphone untuk menghilangkan kebutuhan instalasi yang
mahal dari kotak hitam ke kendaraan dalam rangka mengurangi biaya asuransi bagi
konsumen. Soteria Drive diciptakan sebagai hasil
dari pengalaman Wunelli selama 4 tahun terakhir dan dari lebih lebih dari
50.000 aplikasi download. Selanjutnya, atas dasar instalasi 26.000 dan data 441
juta mil didorong, Wunelli mengembangkan sistem penilaian (disebut Mengemudi
DNA ™ Score) yang berkisar dari 0 sampai 100, dimana 100 merupakan cara yang
sangat aman mengemudi. Algoritma ini mempertimbangkan faktor-faktor yang
berbeda seperti: jumlah jam malam didorong, kecepatan, mengemudi di daerah lalu
lintas tinggi, mengemudi fluiditas (kecepatan yang keras pasang surut
perlambatan), jumlah perjalanan dari berbagai kecil dan sangat kecil.
Bagi
Wunelli aplikasi ini memiliki akurasi 99%
dibandingkan dengan kotak hitam secara permanen
dipasang pada kendaraan. Setelah sekitar 300 km dari awal penggunaan,
Soteriadrive bisa memberikan profil mengemudi pelanggan, berdasarkan umumnya
didorong rute, gaya mengemudi dan kecepatan diverifikasi dan divalidasi
menggunakan teknologi GPS. Selain mobil App ini juga mampu memahami pelanggan yang bepergian dengan kereta api,
jika bukan pemegang polis mengemudi mobil atau jika pelanggan lupa untuk
mengaktifkan App pada awal rute dan ia mampu memberikan alert.
Wunelli
juga dapat menawarkan solusi penengah antara App dan perangkat Black Box
permanen dipasang pada kendaraan. Ada kesempatan untuk menggunakan dongle pada
diagnotics Onboard, atau OBD, soket mobil. Sensor ini menghubungkan secara
otomatis dengan smartphone dengan App diinstal melalui Bluetooth, menghilangkan
biaya kotak hitam dan kebutuhan untuk kartu SIM yang terpisah. Sensor ini mampu
merekam data bahkan jika smartphone tidak dalam kendaraan dan mengirimkannya ke
penyedia (Wunelli) melalui smartphone pada sambungan berikutnya.
Selain itu,
sistem pemantauan dilakukan terus-menerus selama jangka waktu kebijakan, keterampilan
pengemudi dan premium yang menyesuaikan atau sering dihitung ulang (setiap tiga bulan atau
bahkan bulanan untuk beberapa perusahaan asuransi). Oleh
karena itu, jika salah satu seperempat dari driver menderita peningkatan premi
karena gaya mengemudi memburuk, ia memiliki kesempatan untuk meningkatkan gaya
mengemudi nya untuk mendapatkan pengurangan pada kuartal berikutnya. Berkat
telematika, pembalap muda yang bertanggung jawab akan membayar harga yang lebih
masuk akal, bukannya dievaluasi untuk segmen usia mereka miliki.
Author
:Carlo Palmieri
Daftar
Pustaka :
[1] Dimitri
Mahayana, Menjemput Masa Depan, (Futuristik Dan Rekayasa Masyarakat Menuju Era
Global), Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, hal. 11.
[3] Richardus
Eko Indrajit, Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Elex Media
Komputindo, Jakarta: Gramedia, 2000, hal. 12
[5] http://dee-x-cisadane.webs.com/apps/blog/show/19169220-sejarah-penerapan-dan-perkembangan-trend-telematika-ke-depan (17.10.14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar