Senin, 15 Juni 2015

CV Pribadi, CV yang Bagus dan Kesalahan Fatal Saat Wawancara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama                                       : Yana Shintya
Tempat, tanggal lahir             : Jakarta, 22 April 1994
Jenis Kelamin                         : Perempuan
Umur                                       : 21
Kewarganegaraan                   : Indonesia
Status Perkawinan                  : Belum Menikah
Tinggi, berat badan                 : 158 cm, 45 kg
Agama                                     : Islam
Alamat Lengkap                      : Jln. Bambu Kuning II No. 11 RT/RW 006/08 Rawamangun Jakarta Timur
Nomor HP                               : 0853-1329-6136
E-mail                                      : yanashintya@gmail.com

Ri wayat Pendidikan
Formal
2001 - 2006                             : SD Negeri 1 Mungka, Padang
2006 - 2009                             : SMP Negeri 1 Mungka, Padang
2009 - 2012                             : SMA Diponegoro 1, Jakarta
Non Formal
2007 - 2008                             : Kursus Bahasa Inggris di English Course, Padang
2009 - 2010                             : Kursus Bahasa Inggris di LBPP- LIA Pramuka, Jakarta
Riwayat Organisasi
 2009                            : OSIS  SMA Diponegoro 1, Jakarta
2009                            : Anggota Palang Merah Remaja, Jakarta
2010                            : School Of Volunteers, Bandung
Kemampuan
Kemampuan Komputer (Microsoft Office, Visual Basic, Java)
Kemampuan Internet
Kemampuan Bahasa Inggris

Pengalaman Kerja
Bekerja di PT Surya Tehnik, Bekasi
Periode                        : Juli 2013 - Februari 2014
Status                          : Pegawai Tetap
Posisi                           : Bag. Administrasi


                                                                                                      Jakarta, 15 Juni 2015
                                                                                                                                   
                                                                                                            Yana Shintya





CV yang Bagus dan Tips - tipsnya

Tujuan utama sebagian orang setelah lulus dari jenjang pendidikan S1 maupun S2 adalah bekerja, atau bahkan saat sebelum mereka menyelesaikan pendidikan, mereka sudah melamar pekerjaan. Saat ini seringkali menjadi saat yang paling mendebarkan, penuh harap-harap cemas. Cemas karena takut sulit medapat pekerjaan maupun cemas karena melihat kawan kita dalam seminggu sudah mengirimkan lamaran ke 36 alamat.
Dalam melamar pekerjaan pasti kita diminta membuat resume atau Curriculum Vitae (CV). Disinilah seringkali timbul dalam benak kita : “Gimana sih CV yang bener…? atau Seperti apa yah… CV yang bagus…..?”. Melalui kolom singkat ini saya akan sharing pengalaman bekerja sebagai staff rekrutmen yang sering membaca CV orang lain dan pengalaman ketika menulis CV saya sendiri.

Tujuan membuat Curriculum Vitae / Resume
Paradigma dalam membuat resume bagi kebanyakan fresh graduate adalah untuk mendapat pekerjaan. Paradigma ini tidak salah tetapi kalau kita menggesernya menjadi untuk dipanggil wawancara atau seleksi maka seluruh usaha kita akan fokus pada bagaimana supaya kita out of the crowd diantara berjibunnya pelamar untuk suatu posisi di sebuah perusahaan. Fokus pada untuk dipanggil wawancara atau seleksi akan membawa kita kepada usaha-usaha kreatif dan sistematis agar kita (lebih tepatnya resume kita) dapat membuat prospective employer (calon pemberi kerja) sangat ingin “mengenal kita lebih jauh” yang akan berujung dengan telepon atau surat panggilan untuk wawancara atau ikut seleksi. Jadi sejak awal membuat CV atau Resume buang jauh-jauh pikiran mendapat pekerjaan. Fokuslah pada bagaimana usaha kita untuk membuat employer tertarik akan diri kita. Ingat…bahwa representasi diri kita hanya diwakili oleh 1 atau 2 lembar kertas dan kata-kata sementara tidak jarang satu posisi dilamar oleh lebih dari seribu orang.

CV yang bagus
Seperti apakah CV yang bagus. Format bakunya mungkin tidak ada, tetapi yang jelas CV yang bagus haruslah menarik perhatian, menimbulkan impresi yang bagus, menunjukkan pengalaman dan keterampilan yang relevan. Oleh karenanya Anda harus lakukan segala upaya untuk menimbulkan hal tersebut diatas.
Sebagai misal pilihlah jenis kertas yang baik dan sesuaikan dengan karakter pekerjaan yang dilamar serta budaya perusahaannya. Contohnya jangan sekali-kali menggunakan kertas wangi berwarna ungu muda untuk posisi-posisi seperti akuntan di sebuah consultant firm yang terkenal budayanya sangat formal. Sebaliknya mungkin Anda bisa kreatif menggunakan kertas jenis tertentu dalam usaha out of the crowd untuk melamar sebuah posisi di Ad agency.
Jangan lupa luangkan waktu untuk mengecek ejaan. CV yang anda buat harus 100 % bebas kesalahan eja. Ingat CV merepresentasikan diri Anda jangan, sampai timbul impresi yang kurang baik tentang diri anda hanya karena masalah ketelitian atau kerapian. Hal ini sepele seperti ini sangat merugikan.

Kreatif
Ingatlah tujuan membuat CV adalah agar kita dipanggil untuk wawancara atau seleksi. Jadi gunakan kreativitas anda untuk out of the crowd. Buatlah diri anda menonjol dan diingat dengan impresi positif oleh bagian HRD-nya. Sebuah kertas yang dilipat dengan cara unik berwarna krem muda dengan kertas yang berkualitas tentunya akan sangat menarik perhatian diantara tumpukan seribu kertas HVS 80 gram putih ukuran A4.
Berempatilah terhadap petugas seleksi yang harus membaca ribuan surat. Bayangkanlah kejenuhan mereka kalo melihat yang itu-itu saja, membaca yang begitu-begitu saja. (saya pernah gunakan format berbeda–seperti surat biasa dalam amplop biasa-untuk “menipu” bagian seleksi agar aplikasi saya dapat langsung dibaca oleh user). Gunakanlah kreativitas Anda untuk memberi impresi positif sekaligus membuat Anda menjadi berbeda diantara ratusan atau ribuan pelamar lainnya dan mendorong HRD atau user bernafsu untuk segera bertemu dengan Anda.

Sederhana dan Jelas
Kebanyakan para staf seleksi maupun user tidak punya banyak waktu untuk membaca CV. Jadi kalau Anda membuatnya secara jelas, ringkas dan sederhana itu akan memudahkan mereka sekaligus menguntungkan Anda karena mereka bisa mendapatkan gambaran diri Anda secara lebih lengkap. Berilah gambaran keterangan singkat mengenai apa yang anda lakukan dan sebagai apa Anda. Berikut ini saya contohkan sebagian CV saya (ini sekadar contoh lho… tidak harus seperti ini)
Ada beberapah hal yang harus diperhatikan saat membuat Curriculum Vitae agar bisa menunjukan keprofesionalan anda.
  1. Maksimal paling banyak 3-4 lembar.
  2. Tulis pengalaman yang penting saja, pengalaman yang tidak penting sebaiknya tidak di tulis.
  3. Tidak bertele-tele dengan penulisan yang singkat dan mudah dipahami.
  4. Masukan pendidikan formal, non formal, pengalaman kerja, dan pengalaman organisasi.
  5. Buatlah sejujur mungkin yang menunjukan integritas anda, jangan memalsukan karena bisa berdampak negatf.
Selain sering ditanyakan, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh HRD pun kerap menjebak, sehingga saat anda kurang cermat dalam menangkap maksud dari pertanyaan tersebut dan memberikan argumentasi yang tidak tepat, maka sesungguhnya anda telah terperangkap dalam pertanyaan jebakan. Pertanyaan-pertanyaan jebakan tersebut misalnya seperti "Apa kelemahan utama Anda?" atau "Mengapa anda memutuskan untuk berhenti dari perusahaan terdahulu?". Lalu jawaban apa yang paling tepat untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut?. Selengkapnya akan diulas oleh admin dalam contoh pertanyaan saat wawancara kerja:

 1.      Dapatkah anda ceritakan tentang diri anda.
     2.      Apa yang membuat anda tertarik untuk bergabung di perusahaan kami?.
     3.      Sejauh pengetahuan anda, apa saja kelemahan serta kekurangan yang anda miliki?.
     4.      Mengapa anda memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan sebelumnya?. 
    5.      Jika seandainya anda diterima dan terjadi masalah dalam pekerjaan, apa yang akan anda lakukan?.
    6.      Prestasi apa saja yang pernah anda raih dan banggakan dalam hidup anda?.
    7.      Beritahu alasannya mengapa kami harus mempekerjakan anda.
    8.      Jika anda diterima, berapa gaji yang anda inginkan?.  
    9.      Apakah anda memiliki pertanyaan yang ingin diajukan kepada saya?.
Demikianlah beberapa tips menjawab pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara kerja beserta jawabannya. Jangan lupa agar selalu membuat diri anda merasa rileks saat menghadapi wawancara agar anda tidak gugup dan lancar dalam menjawab seputar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh HRD. Semoga artikel contoh pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara kerja ini menjadi tips yang ampuh dan bermanfaat bagi para pembaca. Selamat melakukan wawancara kerja dan semoga berhasil!.

Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara
Karena merasa gugup atau bahkan terlalu percaya diri, seseorang akan melakukan hal-hal tidak perlu yang justru akan menjadi masalah dan mendapatkan nilai negatif dari pewawancara. Ada beberapa hal yang sering mendatangkan masalah yang harus Anda hindari saat melakukan wawancara kerja. Nah, berikut ini adalah 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat wawancara kerja.
      1.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Percaya Diri
Percaya diri memang boleh. Tapi ingat, ini baru tahap wawancara. Jadi, Anda jangan terlalu percaya diri akan diterima sehingga mengabaikan persyaratan yang harus dipenuhi. Apalagi, jika Anda merasa diperlakukan spesial karena memiliki kenalan orang dalam. Sikap terlalu pede tersebut dapat mendatangkan hal-hal yang tidak baik.

Pewawancara biasanya merupakan TIM dari HRD, tim ini merupakan tim yang dipersiapkan perusahaan untuk menyaring calon karyawannya. Biasanya, tim HRD adalah tim yang diisi oleh orang-orang lulusan psikologi atau hukum. Mereka sangat faham menilai psikologi seseorang walau hanya dilihat dari sikap dan cara Anda melakukan dan menjawab pertanyaan yang diajukan saat wawancara.
 
     2.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Pesimis
      Terlalu percaya diri saja yang kesannya positif harus Anda hindari, apalagi sikap pesimis.  Bagaimana mungkin pewawancara akan merekomendasikan Anda kepada pihak perusahaan jika selama wawancara Anda hanya menunjukan sikap pesimis.

Ya, Anda jangan terlalu pesimis saat menghadapi wawancara kerja. Tunjukkanlah bahwa Anda masih memiliki harapan dan kemampuan untuk mewujudkan sesuatu, termasuk dalam urusan pekerjaan. Sikap pesimis hanya akan mempercepat Anda menuju kegagalan. Ingat, perusahaan tidak akan tertarik pada orang-orang pesimis.

     3.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Banyak Bertanya
Malu bertanya, sesat di jalan. Peribahasa itu memang benar. Namun, terlalu banyak bertanya juga tidak baik. Apalagi, pertanyaan-pertanyaan sensitif dan bersifat menyinggung. Misalnya, tentang keuangan perusahaan atau prospek perusahaan. Carilah informasi mengenai perusahaan dari internet, mantan karyawan, atau sumber lain, sebelum melakukan wawancara.

Bagi Anda yang baru pertama melakukan wawancara atau yang belum pernah wawancara sama sekali, saat selesai melakukan wawancara biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk menanyakan hal-hal yang mungkin masih belum jelas. Manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk menanyakan seputar pekerjaan saja, tak lebih. 

     4.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Tidak Bertanya Sama Sekali
Mengajukan banyak pertanyaan adalah salah satu sumber masalah yang menyebabkan Anda gagal dalam proses wawancara. Pun dengan tidak mengajukan pertanyaan sama sekali. Serba salah memang. Namun, itulah yang biasa terjadi selama proses wawancara. Ya, tidak mengajukan pertanyaan sama sekali tidak baik karena proses wawancara akan berlangsung biasa-biasa atau tidak mengesankan.
Hal yang harus Anda lakukan, sebelum menghadap pewawancara, sebaiknya Anda menyiapkan sekitar 3-5 pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, bukan tentang perusahaan, terlebih yang menyangkut finansial perusahaan. Jika itu Anda lakukan, maka bersiaplah untuk terdepak dari perusahaan tersebut.

      5.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Mematok Harapan Irasional
Bagi orang yang baru lulus, ego untuk mendapatkan gaji yang tinggi memang selalu ada saat wawancara. Misal, karena merasa dirinya adalah seorang sarjana, maka dia akan meminta gaji yang selangit. Jangan sesekali Anda menyatakan patokan gaji atau fasilitas tertentu pada perusahaan tanpa mengukur kelayakan dan kemampuan diri.
Ingat, saat pertama kali melamar ke sebuah perusahaan, Anda adalah orang baru, orang yang belum punya pengalaman. Kalau pun sudah berpengalaman, sebaiknya Anda mencari tahu kebijakan perusahaan yang dilamar. Jika Anda diminta menyebutkan angka, berikanlah interval atau kisaran yang sesuai, misalnya 1-3. Jika tidak diminta, jangan sebutkan gaji yang Anda inginkan.

    6.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Mengeluarkan Pernyataan yang Melemahkan Posisi Tawar
Kecenderungan seseorang saat wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan dengan berandai-andai atau pernyataan negatif. Misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mau, saya  bisa tetapi…, mungkin saya…, dan pernyataan lain yang sejenis. Gunakan pernyataan yang memperkuat posisi tawar sebagai cara untuk memperlihatkan kesiapan dan kesanggupan Anda.
Untuk setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara terkait kesanggupan dan kesiapan Anda dalam bekerja, usahakan untuk selalu menjawabnya dengan positif. Misal saya sanggup, saya siap, saya bersedia, dan jawaban sejenis. 

      7.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Berpakaian atau Mengenakan Aksesoris Berlebihan
Saat hendak melakukan wawancara, sesuaikanlah pakaian atau aksesoris yang dikenakan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Jangan memakai sesuatu yang memang tidak sesuai karena perusahaan tidak menyenangi karyawan yang memiliki gaya hidup terlalu royal. Pun dengan calon karyawan yang seakan tidak memiliki gaya hidup. jadi, usahakanlah agar Anda tampil sederhana, namun masih sesuai dengan perusahaan. Tampil Rapi adalah sebuah kewajiban.

      8.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Masalah Pribadi
Ingat, wawancara kerja adalah ajang promosi kemampuan Anda pada perusahaan. Wawancara kerja bukan ajang curhat. Apalagi, mengharapkan simpati atau menjual masalah pribadi Anda agar diterima kerja. Perusahaan tidak menyukai orang cengeng. Mereka butuh tenaga kerja tangguh dan kompeten.

     9.      Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Kejelekan Perusahaan Lama
Persiapkan jawaban yang netral sebelum melakukan wawancara kerja agar jawaban Anda tidak melenceng ketika ditanya alasan keluar dari pekerjaan lama. Siapkan jawaban yang tidak menimbulkan pertanyaan baru.

    10.  Saat Wawancara Kerja - Jangan Berlaku dan Berucap yang Tidak Dewasa
Anda sedang berada dalam tahap pengujian. Jadi, jangan menunjukkan sikap yang tidak patut dan tidak serius. Misalnya, cengengesan saat menjawab pertanyaan atau menanyakan hal-hal kecil yang tidak perlu ditanyakan.

Kesalahan Fatal Saat Wawancara
Bukan hanya CV yang Anda buat yang menarik, namun proses wawancara kerja juga menjadi satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk menentukan apakah Anda layak atau tidak untuk diterima bekerja di satu perusahaan. Jika Anda telah mendapatkan kesempatan untuk menjalankan proses wawancara kerja, maka Anda jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini dengan kesalahan yang Anda lakukan yang tidak Anda sadari.

             1.      Penampilan
Ketika Anda baru menjalankan proses wawancara kerja di suatu perusahaan, maka hal pertama yang akan dilihat oleh pihak HRD yaitu penampilan Anda. Sepintar apapun Anda atau mau sebanyak apapun keahlian yang Anda miliki, tetaplah penampilan yang akan menjadi nilai utama untuk membuat kesan pertama yang baik saat akan menjalankan proses wawancara kerja. Oleh karena itu, Anda harus berusaha untuk menjadi seseorang layaknya orang kantoran, dan tampillah seprofesional mungkin.
2.      Terlalu banyak berbicara tentang gaji
Kesalahan lain yang sering terjadi saat menjalankan proses wawancara kerja yaitu pelamar tidak bisa mengungkapkan hal apa yang ia inginkan terkait di perusahaan yang di lamar. Bukannnya mengungkapkan keahlian yang dimiliki serta tanggung jawab yang nantinya akan ditanggung, banyak diantaranya pelamar kerja yang malah langsung membicarakan perkara gaji. Dan secara tidak langsung hal ini akkan melemahkan kemampuan yang anda miliki jika Anda terus menerus membicarakan perkara gaji yang akan diperoleh.
3.      Sikap yang arogan
Tidak sedikit para pelamar kerja yang beranggapan pihak HRD tidaklah terlalu berguna, dan alasan yang mereka berikan karena Anda ingin langsung berhadapan dengan supervisor. Padahal jika memang Anda ingin mendapaykan perkerjaan, pihak HRD merupakan orang yang di tunjuk oleh perusahaan untuk mewawancarai Anda sebelum Anda berhadapan langsung dengan supervisor. Jika selama Anda wawancara kerja Anda terlihat meremehkan pihak HRD, maka Anda sangat sulit untuk mendapatkan perkerjaan.
4.      Tidak percaya diri
Pihak perusahaan tidak akan mencari calon karyawan yang sangatlah pemalu serta tidaklah memiliki ambisi dalam bekerja. Anda harus menunjukkan rasa percaya diri Anda pada sikap serta setiap jawaban yang Anda berikan kepada pihak pewawancara. Jika pihak pewawancara menanyakan perihal pengalaman Anda dalam bekerja, maka Anda bisa mencoba untuk tidak menggunakan kata ganti seperti kita atau kami, Anda harus memfokuskan pada presentasi diri Anda pribadi.
5.      Tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar
Hal yang terakhir yang harus Anda ketahui yaitu, Anda harus memastikan kalau Anda mengetahui jelas terkait sejarah perusahaan serta bagaimana cara kerja perusahaan tersebut. Sebab Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda tidak mengetahui berapa lama perusahaan yang akan Anda lamar berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa pesaingnya.
Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar