DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data
Pribadi
Nama : Yana Shintya
Tempat, tanggal lahir :
Jakarta, 22 April 1994
Umur :
21
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, berat
badan : 158 cm, 45 kg
Agama :
Islam
Alamat Lengkap :
Jln. Bambu Kuning II No. 11 RT/RW 006/08 Rawamangun Jakarta Timur
Nomor HP :
0853-1329-6136
Ri
wayat Pendidikan
Formal
2001 - 2006 : SD Negeri 1
Mungka, Padang
2006 - 2009 : SMP Negeri 1
Mungka, Padang
2009 - 2012 : SMA Diponegoro 1,
Jakarta
Non Formal
2007 - 2008 : Kursus Bahasa Inggris
di English Course, Padang
2009 - 2010 : Kursus Bahasa
Inggris di LBPP- LIA Pramuka, Jakarta
Riwayat
Organisasi
2009 : OSIS SMA Diponegoro 1, Jakarta
2009 : Anggota Palang Merah Remaja, Jakarta
2010 : School Of Volunteers, Bandung
2009 : OSIS SMA Diponegoro 1, Jakarta
2009 : Anggota Palang Merah Remaja, Jakarta
2010 : School Of Volunteers, Bandung
Kemampuan
Kemampuan Komputer (Microsoft Office, Visual Basic, Java)
Kemampuan Internet
Kemampuan Bahasa Inggris
Kemampuan Komputer (Microsoft Office, Visual Basic, Java)
Kemampuan Internet
Kemampuan Bahasa Inggris
Pengalaman
Kerja
Periode : Juli 2013 - Februari
2014
Status : Pegawai Tetap
Posisi : Bag. Administrasi
Jakarta,
15 Juni 2015
Yana Shintya
CV yang Bagus dan
Tips - tipsnya
Tujuan utama
sebagian orang setelah lulus dari jenjang pendidikan S1 maupun S2 adalah
bekerja, atau bahkan saat sebelum mereka menyelesaikan pendidikan, mereka sudah
melamar pekerjaan. Saat ini seringkali menjadi saat yang paling mendebarkan,
penuh harap-harap cemas. Cemas karena takut sulit medapat pekerjaan maupun
cemas karena melihat kawan kita dalam seminggu sudah mengirimkan lamaran ke 36
alamat.
Dalam melamar
pekerjaan pasti kita diminta membuat resume atau Curriculum Vitae (CV).
Disinilah seringkali timbul dalam benak kita : “Gimana sih CV yang bener…? atau
Seperti apa yah… CV yang bagus…..?”. Melalui kolom singkat ini saya akan
sharing pengalaman bekerja sebagai staff rekrutmen yang sering membaca CV orang
lain dan pengalaman ketika menulis CV saya sendiri.
Tujuan membuat
Curriculum Vitae / Resume
Paradigma
dalam membuat resume bagi kebanyakan fresh graduate adalah untuk mendapat
pekerjaan. Paradigma ini tidak salah tetapi kalau kita menggesernya menjadi
untuk dipanggil wawancara atau seleksi maka seluruh usaha kita akan fokus pada
bagaimana supaya kita out of the crowd diantara berjibunnya pelamar untuk suatu
posisi di sebuah perusahaan. Fokus pada untuk dipanggil wawancara atau seleksi
akan membawa kita kepada usaha-usaha kreatif dan sistematis agar kita (lebih
tepatnya resume kita) dapat membuat prospective employer (calon pemberi kerja)
sangat ingin “mengenal kita lebih jauh” yang akan berujung dengan telepon atau
surat panggilan untuk wawancara atau ikut seleksi. Jadi sejak awal membuat CV
atau Resume buang jauh-jauh pikiran mendapat pekerjaan. Fokuslah pada bagaimana
usaha kita untuk membuat employer tertarik akan diri kita. Ingat…bahwa
representasi diri kita hanya diwakili oleh 1 atau 2 lembar kertas dan kata-kata
sementara tidak jarang satu posisi dilamar oleh lebih dari seribu orang.
CV yang bagus
Seperti
apakah CV yang bagus. Format bakunya mungkin tidak ada, tetapi yang jelas CV
yang bagus haruslah menarik perhatian, menimbulkan impresi yang bagus,
menunjukkan pengalaman dan keterampilan yang relevan. Oleh karenanya Anda harus
lakukan segala upaya untuk menimbulkan hal tersebut diatas.
Sebagai misal pilihlah jenis
kertas yang baik dan sesuaikan dengan karakter pekerjaan yang dilamar serta budaya
perusahaannya. Contohnya jangan sekali-kali menggunakan kertas wangi berwarna
ungu muda untuk posisi-posisi seperti akuntan di sebuah consultant firm yang
terkenal budayanya sangat formal. Sebaliknya mungkin Anda bisa kreatif
menggunakan kertas jenis tertentu dalam usaha out of the crowd untuk
melamar sebuah posisi di Ad agency.
Jangan lupa luangkan waktu untuk
mengecek ejaan. CV yang anda buat harus 100 % bebas kesalahan eja. Ingat CV
merepresentasikan diri Anda jangan, sampai timbul impresi yang kurang baik
tentang diri anda hanya karena masalah ketelitian atau kerapian. Hal ini sepele
seperti ini sangat merugikan.
Kreatif
Ingatlah tujuan membuat CV
adalah agar kita dipanggil untuk wawancara atau seleksi. Jadi gunakan
kreativitas anda untuk out of the crowd. Buatlah diri anda menonjol dan diingat
dengan impresi positif oleh bagian HRD-nya. Sebuah kertas yang dilipat dengan
cara unik berwarna krem muda dengan kertas yang berkualitas tentunya akan
sangat menarik perhatian diantara tumpukan seribu kertas HVS 80 gram putih
ukuran A4.
Berempatilah terhadap petugas
seleksi yang harus membaca ribuan surat. Bayangkanlah kejenuhan mereka kalo
melihat yang itu-itu saja, membaca yang begitu-begitu saja. (saya pernah
gunakan format berbeda–seperti surat biasa dalam amplop biasa-untuk “menipu”
bagian seleksi agar aplikasi saya dapat langsung dibaca oleh user). Gunakanlah
kreativitas Anda untuk memberi impresi positif sekaligus membuat Anda menjadi
berbeda diantara ratusan atau ribuan pelamar lainnya dan mendorong HRD atau
user bernafsu untuk segera bertemu dengan Anda.
Sederhana dan Jelas
Kebanyakan para staf seleksi
maupun user tidak punya banyak waktu untuk membaca CV. Jadi kalau Anda
membuatnya secara jelas, ringkas dan sederhana itu akan memudahkan mereka
sekaligus menguntungkan Anda karena mereka bisa mendapatkan gambaran diri Anda
secara lebih lengkap. Berilah gambaran keterangan singkat mengenai apa yang
anda lakukan dan sebagai apa Anda. Berikut ini saya contohkan sebagian CV saya
(ini sekadar contoh lho… tidak harus seperti ini)
Ada
beberapah hal yang harus diperhatikan saat membuat Curriculum Vitae agar bisa
menunjukan keprofesionalan anda.
- Maksimal paling banyak 3-4 lembar.
- Tulis pengalaman yang penting saja, pengalaman yang tidak penting sebaiknya tidak di tulis.
- Tidak bertele-tele dengan penulisan yang singkat dan mudah dipahami.
- Masukan pendidikan formal, non formal, pengalaman kerja, dan pengalaman organisasi.
- Buatlah sejujur mungkin yang menunjukan integritas anda, jangan memalsukan karena bisa berdampak negatf.
Selain sering ditanyakan, pertanyaan-pertanyaan yang
dilontarkan oleh HRD pun kerap menjebak, sehingga saat anda kurang cermat dalam
menangkap maksud dari pertanyaan tersebut dan memberikan argumentasi yang tidak
tepat, maka sesungguhnya anda telah terperangkap dalam pertanyaan jebakan.
Pertanyaan-pertanyaan jebakan tersebut misalnya seperti "Apa
kelemahan utama Anda?" atau "Mengapa anda memutuskan untuk berhenti
dari perusahaan terdahulu?". Lalu jawaban apa yang paling tepat untuk
pertanyaan-pertanyaan tersebut?. Selengkapnya akan diulas oleh admin dalam contoh
pertanyaan saat wawancara kerja:
1. Dapatkah anda ceritakan tentang diri
anda.
2. Apa yang membuat anda tertarik untuk
bergabung di perusahaan kami?.
3. Sejauh pengetahuan anda, apa saja
kelemahan serta kekurangan yang anda miliki?.
4. Mengapa anda memutuskan untuk
berhenti bekerja dari perusahaan sebelumnya?.
5. Jika seandainya anda diterima dan
terjadi masalah dalam pekerjaan, apa yang akan anda lakukan?.
6. Prestasi apa saja yang pernah anda
raih dan banggakan dalam hidup anda?.
7. Beritahu alasannya mengapa kami
harus mempekerjakan anda.
8. Jika anda diterima, berapa gaji yang
anda inginkan?.
9. Apakah anda memiliki pertanyaan yang
ingin diajukan kepada saya?.
Demikianlah beberapa tips menjawab pertanyaan yang
sering diajukan saat wawancara kerja beserta jawabannya. Jangan lupa agar
selalu membuat diri anda merasa rileks saat menghadapi wawancara agar anda
tidak gugup dan lancar dalam menjawab seputar pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh HRD. Semoga artikel contoh pertanyaan yang sering diajukan saat
wawancara kerja ini menjadi tips yang ampuh dan bermanfaat bagi para pembaca.
Selamat melakukan wawancara kerja dan semoga berhasil!.
Hal
yang Harus Dihindari Saat Wawancara
Karena merasa gugup atau bahkan terlalu percaya diri,
seseorang akan melakukan hal-hal tidak perlu yang justru akan menjadi masalah
dan mendapatkan nilai negatif dari pewawancara. Ada beberapa hal yang sering
mendatangkan masalah yang harus Anda hindari saat melakukan wawancara kerja.
Nah, berikut ini adalah 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat wawancara kerja.
1. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Terlalu Percaya Diri
Percaya
diri memang boleh. Tapi ingat, ini baru tahap wawancara. Jadi, Anda jangan
terlalu percaya diri akan diterima sehingga mengabaikan persyaratan yang harus
dipenuhi. Apalagi, jika Anda merasa diperlakukan spesial karena memiliki
kenalan orang dalam. Sikap terlalu pede tersebut dapat mendatangkan hal-hal yang
tidak baik.
Pewawancara
biasanya merupakan TIM dari HRD, tim ini merupakan tim yang dipersiapkan
perusahaan untuk menyaring calon karyawannya. Biasanya, tim HRD adalah tim yang
diisi oleh orang-orang lulusan psikologi atau hukum. Mereka sangat faham menilai
psikologi seseorang walau hanya dilihat dari sikap dan cara Anda melakukan dan
menjawab pertanyaan yang diajukan saat wawancara.
2. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Terlalu Pesimis
Terlalu percaya diri saja yang
kesannya positif harus Anda hindari, apalagi sikap pesimis. Bagaimana mungkin
pewawancara akan merekomendasikan Anda kepada pihak perusahaan jika selama
wawancara Anda hanya menunjukan sikap pesimis.
Ya, Anda
jangan terlalu pesimis saat menghadapi wawancara kerja. Tunjukkanlah bahwa Anda
masih memiliki harapan dan kemampuan untuk mewujudkan sesuatu, termasuk dalam
urusan pekerjaan. Sikap pesimis hanya akan mempercepat Anda menuju kegagalan.
Ingat, perusahaan tidak akan tertarik pada orang-orang pesimis.
3. Saat Wawancara Kerja - Jangan Banyak
Bertanya
Malu
bertanya, sesat di jalan. Peribahasa itu memang benar. Namun, terlalu banyak
bertanya juga tidak baik. Apalagi, pertanyaan-pertanyaan sensitif dan bersifat
menyinggung. Misalnya, tentang keuangan perusahaan atau prospek perusahaan.
Carilah informasi mengenai perusahaan dari internet, mantan karyawan, atau
sumber lain, sebelum melakukan wawancara.
Bagi Anda
yang baru pertama melakukan wawancara atau yang belum pernah wawancara sama
sekali, saat selesai melakukan wawancara biasanya pewawancara akan memberikan
kesempatan kepada Anda untuk menanyakan hal-hal yang mungkin masih belum jelas.
Manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk menanyakan seputar pekerjaan saja, tak
lebih.
4. Saat Wawancara Kerja - Jangan Tidak
Bertanya Sama Sekali
Mengajukan
banyak pertanyaan adalah salah satu sumber masalah yang menyebabkan Anda gagal
dalam proses wawancara. Pun dengan tidak mengajukan pertanyaan sama sekali.
Serba salah memang. Namun, itulah yang biasa terjadi selama proses wawancara.
Ya, tidak mengajukan pertanyaan sama sekali tidak baik karena proses wawancara
akan berlangsung biasa-biasa atau tidak mengesankan.
Hal yang
harus Anda lakukan, sebelum menghadap pewawancara, sebaiknya Anda menyiapkan
sekitar 3-5 pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, bukan
tentang perusahaan, terlebih yang menyangkut finansial perusahaan. Jika itu
Anda lakukan, maka bersiaplah untuk terdepak dari perusahaan tersebut.
5. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Mematok Harapan Irasional
Bagi orang
yang baru lulus, ego untuk mendapatkan gaji yang tinggi memang selalu ada saat
wawancara. Misal, karena merasa dirinya adalah seorang sarjana, maka dia akan
meminta gaji yang selangit. Jangan sesekali Anda menyatakan patokan gaji atau
fasilitas tertentu pada perusahaan tanpa mengukur kelayakan dan kemampuan diri.
Ingat,
saat pertama kali melamar ke sebuah perusahaan, Anda adalah orang baru, orang
yang belum punya pengalaman. Kalau pun sudah berpengalaman, sebaiknya Anda
mencari tahu kebijakan perusahaan yang dilamar. Jika Anda diminta menyebutkan
angka, berikanlah interval atau kisaran yang sesuai, misalnya 1-3. Jika tidak
diminta, jangan sebutkan gaji yang Anda inginkan.
6. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Mengeluarkan Pernyataan yang Melemahkan Posisi Tawar
Kecenderungan
seseorang saat wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan dengan berandai-andai
atau pernyataan negatif. Misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mau, saya
bisa tetapi…, mungkin saya…, dan pernyataan lain yang sejenis. Gunakan
pernyataan yang memperkuat posisi tawar sebagai cara untuk memperlihatkan
kesiapan dan kesanggupan Anda.
Untuk
setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara terkait kesanggupan dan kesiapan
Anda dalam bekerja, usahakan untuk selalu menjawabnya dengan positif. Misal
saya sanggup, saya siap, saya bersedia, dan jawaban sejenis.
7. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Berpakaian atau Mengenakan Aksesoris Berlebihan
Saat hendak melakukan wawancara,
sesuaikanlah pakaian atau aksesoris yang dikenakan dengan posisi pekerjaan yang
dilamar. Jangan memakai sesuatu yang memang tidak sesuai karena perusahaan tidak
menyenangi karyawan yang memiliki gaya hidup terlalu royal. Pun dengan calon
karyawan yang seakan tidak memiliki gaya hidup. jadi, usahakanlah agar Anda
tampil sederhana, namun masih sesuai dengan perusahaan. Tampil Rapi adalah
sebuah kewajiban.
8. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Menceritakan Masalah Pribadi
Ingat,
wawancara kerja adalah ajang promosi kemampuan Anda pada perusahaan. Wawancara
kerja bukan ajang curhat. Apalagi, mengharapkan simpati atau menjual masalah
pribadi Anda agar diterima kerja. Perusahaan tidak menyukai orang cengeng.
Mereka butuh tenaga kerja tangguh dan kompeten.
9. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Menceritakan Kejelekan Perusahaan Lama
Persiapkan
jawaban yang netral sebelum melakukan wawancara kerja agar jawaban Anda tidak
melenceng ketika ditanya alasan keluar dari pekerjaan lama. Siapkan jawaban
yang tidak menimbulkan pertanyaan baru.
10. Saat Wawancara Kerja - Jangan
Berlaku dan Berucap yang Tidak Dewasa
Anda
sedang berada dalam tahap pengujian. Jadi, jangan menunjukkan sikap yang tidak
patut dan tidak serius. Misalnya, cengengesan saat menjawab pertanyaan atau
menanyakan hal-hal kecil yang tidak perlu ditanyakan.
Kesalahan Fatal Saat Wawancara
Bukan hanya CV yang Anda buat yang menarik, namun proses
wawancara kerja juga menjadi satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk
menentukan apakah Anda layak atau tidak untuk diterima bekerja di satu
perusahaan. Jika Anda telah mendapatkan kesempatan untuk menjalankan proses
wawancara kerja, maka Anda jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini dengan
kesalahan yang Anda lakukan yang tidak Anda sadari.
1. Penampilan
Ketika Anda baru menjalankan proses
wawancara kerja di suatu perusahaan, maka hal pertama yang akan dilihat oleh
pihak HRD yaitu penampilan Anda. Sepintar apapun Anda atau mau sebanyak apapun
keahlian yang Anda miliki, tetaplah penampilan yang akan menjadi nilai utama
untuk membuat kesan pertama yang baik saat akan menjalankan proses wawancara
kerja. Oleh karena itu, Anda harus berusaha untuk menjadi seseorang layaknya
orang kantoran, dan tampillah seprofesional mungkin.
2. Terlalu
banyak berbicara tentang gaji
Kesalahan lain yang sering terjadi saat menjalankan proses wawancara kerja
yaitu pelamar tidak bisa mengungkapkan hal apa yang ia inginkan terkait di
perusahaan yang di lamar. Bukannnya mengungkapkan keahlian yang dimiliki serta
tanggung jawab yang nantinya akan ditanggung, banyak diantaranya pelamar kerja
yang malah langsung membicarakan perkara gaji. Dan secara tidak langsung hal
ini akkan melemahkan kemampuan yang anda miliki jika Anda terus menerus
membicarakan perkara gaji yang akan diperoleh.
3.
Sikap yang arogan
Tidak sedikit para pelamar kerja
yang beranggapan pihak HRD tidaklah terlalu berguna, dan alasan yang mereka
berikan karena Anda ingin langsung berhadapan dengan supervisor. Padahal jika
memang Anda ingin mendapaykan perkerjaan, pihak HRD merupakan orang yang di
tunjuk oleh perusahaan untuk mewawancarai Anda sebelum Anda berhadapan langsung
dengan supervisor. Jika selama Anda wawancara kerja Anda terlihat meremehkan
pihak HRD, maka Anda sangat sulit untuk mendapatkan perkerjaan.
4.
Tidak percaya diri
Pihak perusahaan tidak akan mencari calon karyawan yang sangatlah pemalu
serta tidaklah memiliki ambisi dalam bekerja. Anda harus menunjukkan rasa
percaya diri Anda pada sikap serta setiap jawaban yang Anda berikan kepada
pihak pewawancara. Jika pihak pewawancara menanyakan perihal pengalaman Anda
dalam bekerja, maka Anda bisa mencoba untuk tidak menggunakan kata ganti
seperti kita atau kami, Anda harus memfokuskan pada presentasi diri Anda
pribadi.
5.
Tidak mengetahui tentang perusahaan yang
dilamar
Hal yang terakhir yang harus Anda ketahui yaitu, Anda harus memastikan
kalau Anda mengetahui jelas terkait sejarah perusahaan serta bagaimana cara
kerja perusahaan tersebut. Sebab Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda
tidak mengetahui berapa lama perusahaan yang akan Anda lamar
berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa pesaingnya.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar