Senin, 27 Oktober 2014

PERANAN, RAGAM, PENGGUNAAN SERTA KELEMAHAN DAN KELEBIHAN APABILA MEMPELAJARI BAHASA INDONESIA


ARTIKEL ILMIAH

PERANAN, RAGAM, PENGGUNAAN SERTA KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
APABILA
MEMPELAJARI BAHASA INDONESIA
Oleh :  Yana Shintya

ABSTRAK

            Yana Shintya : “ Peranan, ragam, penggunaan serta kelemahan dan kelebihan apabila mempelajari bahasa Indonesia”, untuk mengetahui bagaimana peranan dan fungsi bahasa Indonesia, ragam bahasa, penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat atau keluarga kita serta untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihannya apabila kita mempelajari bahasa Indonesia.
Kata Kunci : “Peranan, ragam, penggunaan serta kelemahan dan kelebihan apabila mempelajari bahasa Indonesia,  minat mengetahui peranan, ragam, penggunaan di kalangan masyarakat atau keluarga, serta kelemahan dan kelebihan bahasa Indonesia.”
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peranan, ragam, penggunaan serta kelemahan dan kelebihan apabila mempelajari Bahasa Indonesia”, untuk mengetahui bagaimana peranan dan fungsi bahasa Indonesia secara umum ataupun khusus, ragam bahasa atau biasa disebut variasi bahasa, penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat atau keluarga kita serta untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihannya apabila kita mempelajari bahasa Indonesia.

Pendahuluan

            Bahasa merupakan salah satu alat untuk menunujukan identitas diri atau  alat untuk mengekspresikan diri. Mengapa ? Karena dengan bahasa kita dapat menunujukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul Bangsa dan Negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, biak sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik dan lancar maka penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasa tersebut.


Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara indonesia sudah sepantasnya bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa indonesia. Jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia.
Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia.Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti.Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan
Peranan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
    
                 a.       Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting di Negara karena merupakan salah satu dari ikrar sumpah pemuda tahun 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bersumber dari hal  tersebut, Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan yang dimiliki lebih tinggi daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki beragam budaya dan bahasa, untuk itu bahasa pemersatu diperlukan agar hubungan komunikasi antar satu dengan yang lain tidak terhambat.  

                 b.      Sebagai bahasa Nasional   
    Sebagai  lambang kebanggaan dan identitas nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan antarbudaya dan daerah.
 
                   c.       Sebagai alat komunikasi
Seperti yang telah dijelaskan bahwa Bahasa Indonesia tidak akan luput daripada fungsi komunikasi. Karena komunikasi adalah hal yang paling utama diperlukan saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Contohnya adalah kita berbicara bahasa Indonesia kepada guru atau dosen kita. Bahasa Indonesia dapat menjadi alat yang membantu kita menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran kita.

                   d.      Sebagai penunjuk identitas diri
Berkaitan dengan point kedua, bahasa Indonesia merupakan alat menyampaikan gagasan dan pemikiran kita kepada orang lain sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bahasa juga sebagai penunjuk identitasdiri. Dari cara berpikir kita, tata bahasa yang kita gunakan serta ide apa saja yang telah kita tuangkan menggunakan bahasa Indonesia dapat menggambarkan identitas diri kita.

                   e.       Sebagai alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam   dunia    pendidikan di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi        salah     satu      materi yang wajib            diajarkan          mulai    dari      tingkat paling rendah     hingga   tingkat perguruan tinggi. Hal itu  terjadi            karena  bahasa Indonesia merupakan    alat       untuk mengembangkan ilmu pengetahuan           dan            teknologi.
Diluarsana, banyak buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan menggunakan bahasa Indonesia. Di sisi lain, sebagai syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi juga harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk membuat suatu perkembangan ilmu pengetahuan dengan sebuah ide yang menggunakan bahasa Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk tulisan ilmiah.


Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Macam – macam ragam bahasa :

1.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
                                 a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Contoh dari ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
                  b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.

2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a)      Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

b)      Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari.Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c)      Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

3.      Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Masyarakat atau Keluarga
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa diperlukan sejak manusia bayi dan mulai berkomunikasi dengan orang lain.
Namun yang kita pertanyakan "apakah kita telah menggunakan bahasa Indonesia sendiri dengan baik?" penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan dapat menjadikan gambaran seberapa baikkah bahasa yang kitagunakan
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Contoh sederhana di kalangan keluarga kita menggunakan bahasa yang berbeda kepada orang tua dengan kakak/adik kita ,dengan orang tua mungkin kita berbicara dengan sopan namun belum tentu menggunakan bahasa  indonesia yang baik misalnyadengan dialeg bahasa daerah-daerah yang telah melekat pada diri keluarga.
Contoh lainnya di kalangan remaja, remaja lebih sering menggunakan bahasa yang tidak layak dan tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan. Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia ada yang disebut SLANG. Slang adalah kata yang diubah-ubah ke dalam bentuk kata aneh tapi mempunyai arti. Contoh kata ‘mati’ menjadi kata ‘koit’. Kata ‘cantik’ menjadi kata ‘kece’. Kata ‘banget’ berubah menjadi ‘beud’. Dalam berbagai situs dunia maya ,remaja-remaja menggunakan bahasa-bahasa yang menurutnya gahul dan dilebih-lebihkan di kalangan mereka, sehingga menjadi kebiasaan mereka dalam berdialog sehari-hari.
Dari contoh-contoh ini sebenarnya menjadi cerminan diri kita sebagai Bangsa Indonesia, dan dengan bahasa-bahasa yang tidak sesuai menjadikan bangsa Indonesia minim dengan pengetahuan berbahasanya.
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan.Oleh karena itu, perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada perkembangan bahasa terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan .
1. Faktor Biologis
Ada beberapa komponen dalam membahas faktor biologis di perkembangan bahasa, di antaranya:
·       Evolusi Biologis
·       Ikatan Bilogis
·       Peranan Otak dalam Perkembangan Bahasa
·       Bahasa Binatang
·       Periode Kritis Belajar Bahasa
Dengan kejadian ini kita tahu bahwa mengajarkan bahasa pada anak harus dari usia dini, dan tidak hanya melihat dari faktor biologis saja, tetapi harus melihat faktor lingkungan, karena merupakan faktor penting dalam pengembangan bahasa.

2. Faktor Lingkungan
Seperti kita tahu bahwa dalam belajar bahasa kita tidak dapat melakukan dalam keadaan sepi tetapi kita membutuhkan interaksi dengan orang lain. Terdapat beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa yaitu perubahan kultural dan konteks sosiokultural bahasa, dukungan terhadap bahasa dan pandangan behavioral.
·       Perubahan Kultural dan Konteks Sosiokultural Bahasa
·       Dukungan Sosial untuk Perkembangan Bahasa
Terdapat dukungan sosial dalam perkembangan bahasa anak yaitu:
a.       Motherese yaitu cara seorang ibu dalam berkomunikasi dengan bayi, serta dengan kata-kata dan kalimat yang sederhana. Motherese sulit dilakukan tanpa adanya bayi, tetapi motherese mempunyai peranan penting dalam mempermudah perkembangan bahasa anak sejak usia dini.
b.      Recasting yaitu membuat frase yang sama dari suatu kalimat dengan cara berbeda, mungkin dengan cara mengemukakannya dalam pertanyaan,
c.       Echoing yaitu mengulangi apa yang akan dikatakan kepada kita, terutama jika kata-kata tersebut belum benar.
d.      Expanding yaitu menyatakan kembali apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.

Kelemahan dan Kelebihan Apabila Mempelajari Bahasa Indonesia
Dalam kehidupan kita dituntut untuk belajar. Belajar apapun itu. Sama saja halnya kita menunutut ilmu. Ilmu tersebut dapat kita peroleh dari mana saja. Untuk bekal kita saat ini, esok dan nanti. Tapi dalam menuntut sebuah ilmu, pasti ada kelemahan dan kelebihan. Termasuk ilmu Bahasa Indonesia. Adapun kelemahan dan kelebihannya adalah sebagai berikut :
1.      Kelebihan

a.       Bahasa Indonesia cukup mudah untuk dipelajari masyarakatnya sendiri, terutama karena di dalam aturan berbahasa Indonesia yang benar tidak ada perbedaan penggunaan bahasa untuk kalangan orang yang lebih tua (lebih dihormati), kalangan sebaya, ataupun kalangan yang lebih muda dari kita (meskipun dalam prakteknya, tentu saja kita harus selektif dalam memilih kata-kata yang digunakan ketika berbicara dengan orang lain untuk menjaga nilai-nilai social seperti kesopanan, kehormatan, dan kerukunan antar sesama). Hal ini berbeda dengan bahasa daerah,
b.      Unik. Bahasa Indonesia tergolong unik karena hamper semua kata dibaca sesuai dengan abjad (misal kata "aku", tetap dibaca "aku"; berbeda halnya apabila kata "aku" dibaca dengan aturan BahasaInggris, menjadi "ekyu"). Keunikan lainnya yaitu adanya kata 'n' dan 'g' dalam satu kata (misal kata "bingung") yang pembacaannya menyesuaikan dengan huruf vocal sebelumnya.
c.       Merupakan bahasa persatuan di tanah air kita. Jadi apabila kita sedang berada di kota mana pun selama kota itu masih berada di wilayah Indonesia, kita tidak perlu khawatir masalah komunikasi dengan penduduk setempat. Bahkan penduduk suku-suku yang bisa dikatakan masih tertinggal pun juga terkadang ada yang bisa berbahasa Indonesia.
d.      Salah satubahasa yang paling banyakdigunakan di dunia, dengan total 234 jutajiwa (lihat data di http://how-to-learn-any-language.com/e/languages/index.html). Tentu saja, mengingat jumlah penduduk di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta jiwa.

2.      Kekurangan

a.       Bahasa Indonesia adalah bahasa yang 'susah-susah gampang' untuk dipelajari, terutama oleh orang luar sana. Contohnya adalah penggunaan Bahasa Inggris vs Bahasa Indonesia seperti di contoh di bawah ini:

-She is okay ==> Dia baik-baik / Dia baik-baik saja

- He lives in Rembang ==> Dia hidup di Rembang / Dia tinggal di Rembang

-My math teacher is Mr. Puji ==> Guru matematika ku adalah Pak Puji / Guru matematika saya adalah Pak Puji

- is/are ==> adalah, yaitu, merupakan
Orang luar yang mempelajari Bahasa Indonesia mungkin sedikit bingung, menggunakan kata yang mana??? Selain itu, terkadang kata-kata seperti 'saya' terdengar lebih kaku ketika kita sedang berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan kata 'aku'.

b.           Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.

c.          Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut.
Contoh:  meja hijau = pengadilan
hati = anak
tangan kanan = orang kepercayaan, dsb

d.          Sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional.

Simpulan 

Dari uraian diatas sebenarnya menjadi cerminan diri kita sebagai Bangsa Indonesia, dan dengan bahasa-bahasa yang tidak sesuai menjadikan bangsa Indonesia minim dengan pengetahuan berbahasanya.
Sejalan dengan uraian tersebut dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan pasti memerlukan bahasa indonesia untuk mempermudah dalam proses berfikirnya.


Saran – saran
       1.      Pemakainya seharusnya berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.

     2.      Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
     3.      Dalam pengunaan bahasa di kalangan masyarakat dan keluarga, sebagai keluarga dan guru, semestinya mengawasi penggunaan bahasa pada anak. Karena bisa jadi mereka tidak mengetahui yang manakah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan sampai mereka terbawa pengaruh yang buruk, yang membuat mereka menggunakan bahasa Indonesia yang buruk pula.

      4.      Dalam setiap ilmu memang selalu ada kelemahan dan kelebihannya. Tetapi kita sebagai mkhluk social membutuhkan bahasa untuk bersosialisas terhadap sesama. Untuk itu pelajari lah ilmu tersebut walapun sebuah ilmu itu sulit, karna akan ada manfaat untuk kita maupun orang lain.
 
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar