ARTIKEL
ILMIAH
PERANAN, RAGAM, PENGGUNAAN SERTA
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
APABILA
MEMPELAJARI BAHASA INDONESIA
Oleh : Yana Shintya
ABSTRAK
Yana Shintya : “ Peranan, ragam,
penggunaan serta kelemahan dan kelebihan apabila mempelajari bahasa Indonesia”,
untuk mengetahui bagaimana peranan dan fungsi bahasa Indonesia, ragam bahasa,
penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat atau keluarga kita serta untuk
mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihannya apabila kita mempelajari bahasa
Indonesia.
Kata
Kunci : “Peranan, ragam, penggunaan serta kelemahan dan kelebihan apabila
mempelajari bahasa Indonesia, minat
mengetahui peranan, ragam, penggunaan di kalangan masyarakat atau keluarga,
serta kelemahan dan kelebihan bahasa Indonesia.”
Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peranan, ragam, penggunaan
serta kelemahan dan kelebihan apabila mempelajari Bahasa Indonesia”, untuk
mengetahui bagaimana peranan dan fungsi bahasa Indonesia secara umum ataupun
khusus, ragam bahasa atau biasa disebut variasi bahasa, penggunaan bahasa
Indonesia di kalangan masyarakat atau keluarga kita serta untuk mengetahui apa
saja kelemahan dan kelebihannya apabila kita mempelajari bahasa Indonesia.
Pendahuluan
Bahasa merupakan salah satu alat untuk menunujukan identitas diri atau alat untuk mengekspresikan diri. Mengapa ? Karena dengan bahasa kita dapat menunujukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul Bangsa dan Negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, biak sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik dan lancar maka penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasa tersebut.
Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara
indonesia sudah sepantasnya bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita,
yaitu bahasa indonesia. Jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan
dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa indonesia tidak terbawa arus
oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia.
Mencermati keadaan dan perkembangan
dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan
manusia.Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti.Melalui
peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti,
berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan
Peranan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
a.
Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting di Negara karena merupakan salah
satu dari ikrar sumpah pemuda tahun 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Bersumber dari hal tersebut,
Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan
yang dimiliki lebih tinggi daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia
memiliki beragam budaya dan bahasa, untuk itu bahasa pemersatu diperlukan agar
hubungan komunikasi antar satu dengan yang lain tidak terhambat.
b.
Sebagai bahasa
Nasional
Sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional, Bahasa persatuan
kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan
dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa rendah diri,
malu, dan acuh tak acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang
berbeda-beda hampir di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa
saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa
pentingnya kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan
sebagai alat penghubungan antarbudaya dan daerah.
c.
Sebagai alat komunikasi
Seperti
yang telah dijelaskan bahwa Bahasa Indonesia tidak akan luput daripada fungsi komunikasi.
Karena komunikasi adalah hal yang paling utama diperlukan saat menjalin hubungan
dengan orang lain.
Contohnya
adalah kita berbicara bahasa Indonesia kepada guru atau dosen kita. Bahasa
Indonesia dapat menjadi alat yang membantu kita menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran
kita.
d.
Sebagai penunjuk identitas diri
Berkaitan
dengan point kedua, bahasa Indonesia merupakan alat menyampaikan gagasan dan pemikiran
kita kepada orang lain sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bahasa juga
sebagai penunjuk identitasdiri. Dari cara berpikir kita, tata bahasa yang kita gunakan
serta ide apa saja yang telah kita tuangkan menggunakan bahasa Indonesia dapat menggambarkan
identitas diri kita.
e.
Sebagai alat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Dalam dunia pendidikan
di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi salah satu materi
yang wajib diajarkan mulai dari tingkat paling rendah hingga tingkat
perguruan tinggi. Hal itu terjadi karena bahasa Indonesia merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diluarsana,
banyak buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan menggunakan bahasa Indonesia.
Di sisi lain, sebagai syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi juga harus menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk membuat suatu perkembangan ilmu pengetahuan
dengan sebuah ide yang menggunakan bahasa Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk
tulisan ilmiah.
Ragam
Bahasa
Ragam Bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap
sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam
karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,
atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa
baku atau ragam bahasa resmi.
Macam – macam ragam bahasa :
1.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping
dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam
baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa
kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang
dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa
Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa
Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan
ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan
digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal
tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Ragam
bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam
bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya.
Contoh dari ragam
lisan diantaranya pidato,
ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering
digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara
penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa
tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan
kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam
bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa
tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama
dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a) Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya
pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa
Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain.
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata
ithu, kitha, canthik, dll.
b) Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek,
pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata
bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari.Selain itu
bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya
dipakai.
c) Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa
dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau
sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi,
akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau
penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.Misalnya, kita dapat mengamati bahasa
seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat
jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan
ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan
bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
3. Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.Dalam
membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam
bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda
dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers.
Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau
teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang
pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Penggunaan Bahasa
Indonesia Di Kalangan Masyarakat atau Keluarga
Sesuai
dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa
merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan bahasa menjadi efektif
sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
diperlukan sejak manusia bayi dan mulai berkomunikasi dengan orang lain.
Namun yang kita pertanyakan "apakah kita telah menggunakan
bahasa Indonesia sendiri dengan baik?" penggunaan bahasa secara lisan maupun
tulisan dapat menjadikan gambaran seberapa baikkah bahasa yang kitagunakan
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan
tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa
baku.
Contoh sederhana di kalangan keluarga
kita menggunakan bahasa yang berbeda kepada orang tua dengan kakak/adik kita
,dengan orang tua mungkin kita berbicara dengan sopan namun belum tentu menggunakan
bahasa indonesia yang baik misalnyadengan dialeg bahasa daerah-daerah
yang telah melekat pada diri keluarga.
Contoh lainnya di kalangan remaja,
remaja lebih sering menggunakan bahasa yang tidak layak dan tidak sesuai dengan
Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan. Di dalam pelajaran Bahasa
Indonesia ada yang disebut SLANG. Slang adalah kata yang diubah-ubah ke dalam
bentuk kata aneh tapi mempunyai arti. Contoh kata ‘mati’ menjadi kata ‘koit’. Kata
‘cantik’ menjadi kata ‘kece’. Kata ‘banget’ berubah menjadi ‘beud’. Dalam berbagai
situs dunia maya ,remaja-remaja menggunakan bahasa-bahasa yang menurutnya gahul
dan dilebih-lebihkan di kalangan mereka, sehingga menjadi kebiasaan mereka dalam
berdialog sehari-hari.
Dari contoh-contoh ini sebenarnya menjadi
cerminan diri kita sebagai Bangsa Indonesia, dan dengan bahasa-bahasa yang
tidak sesuai menjadikan bangsa Indonesia minim dengan pengetahuan berbahasanya.
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan.Oleh karena
itu, perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada perkembangan bahasa
terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor biologis dan faktor
lingkungan .
1. Faktor Biologis
Ada beberapa komponen dalam membahas faktor biologis di perkembangan
bahasa, di antaranya:
·
Evolusi Biologis
·
Ikatan Bilogis
·
Peranan Otak dalam Perkembangan
Bahasa
·
Bahasa Binatang
·
Periode Kritis Belajar Bahasa
Dengan kejadian ini kita tahu bahwa mengajarkan bahasa pada
anak harus dari usia dini, dan tidak hanya melihat dari faktor biologis saja,
tetapi harus melihat faktor lingkungan, karena merupakan faktor penting dalam
pengembangan bahasa.
2. Faktor Lingkungan
Seperti kita tahu bahwa dalam belajar bahasa kita tidak
dapat melakukan dalam keadaan sepi tetapi kita membutuhkan interaksi dengan
orang lain. Terdapat beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa yaitu
perubahan kultural dan konteks sosiokultural bahasa, dukungan terhadap bahasa
dan pandangan behavioral.
·
Perubahan Kultural dan Konteks
Sosiokultural Bahasa
·
Dukungan Sosial untuk Perkembangan
Bahasa
Terdapat dukungan sosial dalam
perkembangan bahasa anak yaitu:
a.
Motherese yaitu cara seorang ibu
dalam berkomunikasi dengan bayi, serta dengan kata-kata dan kalimat yang
sederhana. Motherese sulit dilakukan tanpa adanya bayi, tetapi motherese
mempunyai peranan penting dalam mempermudah perkembangan bahasa anak sejak usia
dini.
b.
Recasting yaitu membuat frase yang
sama dari suatu kalimat dengan cara berbeda, mungkin dengan cara
mengemukakannya dalam pertanyaan,
c.
Echoing yaitu mengulangi apa yang
akan dikatakan kepada kita, terutama jika kata-kata tersebut belum benar.
d.
Expanding yaitu menyatakan kembali
apa yang anak telah katakan kepada kita dengan linguistik yang lebih baik.
Kelemahan dan Kelebihan Apabila
Mempelajari Bahasa Indonesia
Dalam
kehidupan kita dituntut untuk belajar. Belajar apapun itu. Sama saja halnya
kita menunutut ilmu. Ilmu tersebut dapat kita peroleh dari mana saja. Untuk
bekal kita saat ini, esok dan nanti. Tapi dalam menuntut sebuah ilmu, pasti ada
kelemahan dan kelebihan. Termasuk ilmu Bahasa Indonesia. Adapun kelemahan dan
kelebihannya adalah sebagai berikut :
1.
Kelebihan
a.
Bahasa Indonesia cukup mudah untuk
dipelajari masyarakatnya sendiri, terutama karena di dalam aturan berbahasa
Indonesia yang benar tidak ada perbedaan penggunaan bahasa untuk kalangan orang
yang lebih tua (lebih dihormati), kalangan sebaya, ataupun kalangan yang lebih
muda dari kita (meskipun dalam prakteknya, tentu saja kita harus selektif dalam
memilih kata-kata yang digunakan ketika berbicara dengan orang lain untuk
menjaga nilai-nilai social seperti kesopanan, kehormatan, dan kerukunan antar
sesama). Hal ini berbeda dengan bahasa daerah,
b.
Unik. Bahasa Indonesia tergolong unik
karena hamper semua kata dibaca sesuai dengan abjad (misal kata
"aku", tetap dibaca "aku"; berbeda halnya apabila kata
"aku" dibaca dengan aturan BahasaInggris, menjadi "ekyu").
Keunikan lainnya yaitu adanya kata 'n' dan 'g' dalam satu kata (misal kata
"bingung") yang pembacaannya menyesuaikan dengan huruf vocal sebelumnya.
c.
Merupakan bahasa persatuan di tanah
air kita. Jadi apabila kita sedang berada di kota mana pun selama kota itu masih
berada di wilayah Indonesia, kita tidak perlu khawatir masalah komunikasi dengan
penduduk setempat. Bahkan penduduk suku-suku yang bisa dikatakan masih tertinggal
pun juga terkadang ada yang bisa berbahasa Indonesia.
d.
Salah satubahasa yang paling
banyakdigunakan di dunia, dengan total 234 jutajiwa (lihat data di
http://how-to-learn-any-language.com/e/languages/index.html). Tentu saja,
mengingat jumlah penduduk di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta jiwa.
2.
Kekurangan
a.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
'susah-susah gampang' untuk dipelajari, terutama oleh orang luar sana.
Contohnya adalah penggunaan Bahasa Inggris vs Bahasa Indonesia seperti di
contoh di bawah ini:
-She is okay ==> Dia baik-baik / Dia baik-baik saja
- He lives in Rembang ==> Dia hidup di Rembang / Dia tinggal di Rembang
-My math teacher is Mr. Puji ==> Guru matematika ku adalah Pak Puji / Guru matematika saya adalah Pak Puji
- is/are ==> adalah, yaitu, merupakan
Orang
luar yang mempelajari Bahasa Indonesia mungkin sedikit bingung, menggunakan
kata yang mana??? Selain itu, terkadang kata-kata seperti 'saya' terdengar lebih
kaku ketika kita sedang berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan kata
'aku'.
b.
Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya,
di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan),
penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.
c. Adanya ungkapan-ungkapan yang sering
digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan
tersebut.
Contoh: meja hijau =
pengadilan
hati = anak
tangan kanan = orang kepercayaan,
dsb
d. Sulit untuk dipromosikan sebagai salah
satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti
teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria
yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa
internasional.
Simpulan
Dari uraian diatas sebenarnya menjadi
cerminan diri kita sebagai Bangsa Indonesia, dan dengan bahasa-bahasa yang
tidak sesuai menjadikan bangsa Indonesia minim dengan pengetahuan berbahasanya.
Sejalan dengan uraian tersebut dapat diformulasikan
bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan
berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara
berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa
seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang
intelektual pasti berpikir, dan pasti memerlukan bahasa indonesia untuk
mempermudah dalam proses berfikirnya.
Saran – saran
1.
Pemakainya seharusnya berusaha
mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan,
antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur
yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang
dianggap merugikannya akan ditolak.
2. Sebagai
warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa
yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang
dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Dalam pengunaan bahasa di kalangan
masyarakat dan keluarga, sebagai keluarga dan guru, semestinya mengawasi
penggunaan bahasa pada anak. Karena bisa jadi mereka tidak mengetahui yang
manakah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan sampai mereka terbawa
pengaruh yang buruk, yang membuat mereka menggunakan bahasa Indonesia yang
buruk pula.
4. Dalam setiap
ilmu memang selalu ada kelemahan dan kelebihannya. Tetapi kita sebagai mkhluk
social membutuhkan bahasa untuk bersosialisas terhadap sesama. Untuk itu
pelajari lah ilmu tersebut walapun sebuah ilmu itu sulit, karna akan ada
manfaat untuk kita maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar